Selasa, 27 Januari 2015

 

 IBU










 Apa yang pertama kali ada di pikiran kalian saat mendengar kata " I B U " ??? . Mungkin adalah sosok yang penuh kasih sayang , pemberi maaf , bertanggung jawab. Pastinya masih banyak lagi arti seorang ibu di dunia ini. Bahkan ibu juga bisa menjadi lambang surga, karena Rasulullah SAW pernah berkata  ....
" Surga berada di bawah telapak kaki ibu ". Artinya jika kita taat dan hormat kepada ibu, surgalah ganjaran kita.
     Menurut saya , " I B U " adalah sebuah kata yang memiliki banyak arti , banyak makna , dan banyak  gambaran yang tiada habisnya. karena seorang ibu adalah seorang perempuan yang telah berjuang melahirkan seorang anak . Walaupun bukan seorang ibu kandung , panggilan ibu tentu boleh digunakan untuk orang yang kita sayangi ataupun orang yang telah memberikan kita ilmu pengetahuan . Seperti seorang guru perempuan yang ada di sekolah yang biasa kita panggil dengan sebutan ibu.
     Di Indonesia sendiri banyak sekali panggilan untuk ibu, namun faktanya panggilan ibu justru bisa menjadi penggolong masyarakat. Panggilan " Mama / Mami " biasa digunakan untuk kalangan masyarakat berada, namun pada masyarakat biasa memanggil ibu mereka dengan panggilan sewajarnya yakni " Ibu ". Namun, biasanya kalangan masyarakat desa tradisional yang masih memegang teguh kebudayaannya seringkali memanggilkan ibu mereka dengan sebutan " Emak / Mbok ", sangat tradisional dan sederhana sekali. Aku sendiri memanggil ibuku tersayang dengan panggilan " Mama ", apa panggilanmu kepada ibumu ?
     Menurut saya sendiri seorang ibu adalah seorang wanita yang terlahir dengan ganjaran pahala yang besar , karena ia telah mengandung kita selama 9 bulan dan melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawanya , ia juga telah mengorbankan hidupnya untuk kita . Ibu adalah seseorang yang aku rindukan ketika ia tak ada di sisiku , terlepas dari peran seorang ayah untuk menafkahi kehidupan keluarga . Aku sangat menyayangi kedua orang tuaku, apalagi ibuku, namun apa yang telah kulakukan untuk membalasnya ?, aku belum melakukan apa - apa yang berarti baginya. Namun beliau tetap mengganggapku telah melakukan hal yang membuatnya bahagia.

     Mama adalah seorang pahlawan bagiku, beliau lahir pada tahun 28 Mei 1969, kini umur beliau sudah 46 tahun, sudah tua memang . Beliau adalah seorang sarjana Ekonomi lulusan Universitas Negeri Surabaya . Beliau adalah orang tua yang sangat baik , perhatian pada anak anaknya walaupun seringkali ketika kami membuat kesalahan yang menyebabkan beliau marah . Namun kami paham , bahwa beliau marah adalah untuk kebaikan kami sendiri karna beliau sangat sayang . Beliau memiliki tiga anak dari perkawinannya dengan  ayah kami, yakni Kakakku , Aku , dan Adik ku.

     Jujur, Aku dan Kakakku  adalah anak yang lumayan bandel . Sifat kami juga agak keras , Kakakku lebih nakal ( kata ibuku ) daripada aku, namun ia juga nampaknya lebih aktif daripada aku. Beliau membesarkan kami dalam lingkungan kekeluargaan dan keagamaan yang baik. Sejak dini kami di didik  untuk menjalankan kewajiban umat Islam dalam beragama.

     Ibuku adalah seorang pekerja keras yang setiap paginya bangun lebih awal dibanding anggota keluarga yang lainnya. Beliau bangun untuk membuatkan sarapan pagi untuk kami, dan juga bekal makan untuk aku dan adikku. Beliau juga melakukan tugas tugas rumah yang lain, seperti menyapu rumah dan mengepel lantai. Seringkali aku membantunya untuk menyapu lantai, namun terkadang beliau menolaknya, beliau menyuruhku untuk mendahulukan tugas - tugasku terlebih dahulu.

     Aku ingin sekali membahagiakan ibuku yang telah melahirkan, marawat, mendidik, dan menyayangiku selama ini . Selagi beliau masih hidup dengan keadaan sehat Wal'afiat aku akan mencoba membuatnya bangga terhadapku dan senang memiliki anak sepertiku. Aku tidak ingin beliau merasa sedih karenaku, karena ridho orang tua adalah ridhonya Allah, jika aku membuat senang ibuku berarti aku juga menyenangkan Allah SWT.

     Itulah arti ibu yang ada dalam pikiranku selama ini. Bagaimana pengertian ibu menurut pendapatmu ?,

Siapakah Aku ???

 

  





Siapakah Aku ?,  Who am i ? dan sebagainya. Banyak orang yang bertanya - tanya kepada dirinya sendiri . 

Banyak orang yang  belum bisa mengenali dan memahami dirinya sendiri, mulai dari kelebihan sampai dengan kekurangannya . Tak terlepas sebagai seorang manusia yang tidak sempurna, saya akan mencoba memberi gambaran diri saya sendiri dengan menulis artikel ini.

 Siapakah Aku ? , kata - kata itu setidaknya telah membuat anda penasaran dengan siapakah saya sebenarnya .

Aku dilahirkan kurang lebih 15 tahun yang lalu di kota sidoarjo , aku anak kedua dari 3 bersaudara . 
               
 Aku tinggal di sebuah kota yang terkenal dengan julukan bandeng dan udangnya . Aku menghabiskan masa kecilku sampai besar di kota kelahiranku . Ayahku bekerja sebagai pegawai bank dan ibuku sebagai ibu rumah tangga mengurusi aku dan saudaraku .

Waktu TK aku sekolah di TK TRISULA Perwari , lalu melanjutkan ke SD MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO , SMP nya di SMPN 2 SIDOARJO dan sekarang aku melanjutkan sekolah di SMKN 2 BUDURAN sesuai dengan impianku dan hobbyku bermain dengan komputer.

Selain bermain komputer aku juga mempunyai hobby lain  seperti modifikasi sepeda motor , futsal , badminton , main drum , dan masih banyak lagi hobbyku yang lainnya yang mungkin membuat anda bertanya - tanya .

Aku bukanlah seorang manusia yang sempurna , karena kesempurnaan itu adalah milik-Nya Allah SWT . 

Tidak penting Siapakah Aku sekarang , namun yang penting adalah jadi apakah aku nanti di masa yang akan datang . 

Akankah aku berguna bagi keluarga , nusa , bangsa , dan Negara ?. ataupun malah jadi sebaliknya , menjadi tidak berguna ?, Itu semua adalah kuasa allah SWT .  Kita hanya berusaha , tapi Allah SWT yang menentukannya .

Namun, dengan aku berusaha aku yakin aku akan bisa merubah masa depanku agar cerah bersinar  dan berguna bagi keluarga , nusa , bangsa , dan Negara.



Jumat, 09 Januari 2015

Arti Resolusi


Kata Resolusi sering sekali kita dengar, baik dilingkungan kita maupun di media-media informasi, bahkan setiap orang pasti pernah berbicara tentang Resolusi. Namun tahukah anda apa arti resolusi?? Nahh kali ini saya akan mencoba membahas tentang Resolusi Simak yukkk Sobat


ilustrasi Resolusi 2015

Dalam kamus besar bahasa indonesia, re·so·lu·si adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt suatu hal. resolusi adalah tujuan atau sesuatu yang hendak saya capai untuk tahun-tahun ke depan.

Arti resolusi adalah Kepercayaan diri dan tekad dalam mencapai tujuan, harapan, cita-cita atau bisa juga planning yang akan kita capai setahun ke depan. Perubahan secara cepat yang dapat merubah sendi-sendi pokok kehidupan.
  
Resolusi adalah ketetapan hati, yaitu sebuah kebulatan tekat untuk mengambil sikap, melakukan tindakan, serta menunjukkan perilaku baru yang berbeda dengan yang sudah-sudah. Lazimnya yang baru ini lebih baik daripada yang dulu.

Resolusi adalah hasil rapat yang biasanya berisi tuntutan. Makna dari resolusi bisa berarti harapan yang sungguh-sungguh dari pribadi seseorang. Pencapaian tujuan yang ditetapkan untuk kedepannya agar bisa tercapai dalam kurun waktu yang ditentukan.

Arti Resolusi adalah Sebuah semangat untuk bertindak sesuatu yang mendasar dalam kehidupan seseorang, yang pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan seseorang sepanjang tahun yang akan di jalaninya. Dan jika resolusi itu berhasil dilaksanakan, maka satu langkah besar dalam kehidupan seseorang untuk sampai kepada cita-cita dan tujuan hidupnya.

Dalam dunia gambar atau kamera, terdapat juga istilah Resolusi, jadi apakah arti resolusi dalam kamera??
Istilah resolusi disini adalah menunjukkan ukuran dari besar kecilnya pixel, semakin tinggi resolusi semakin kecil ukuran pixel dan sebaliknya semakin rendah resolusi semakin besar ukuran pixelnya. Resolusi juga menunjukkan berapa banyak pixel pada foto yang akan dicetak dalam 1 inci persegi (atau sentimeter persegi) di media cetak seperti kertas.

RESOLUSI SAYA 


Tahun 2014 sudah kita tinggalkan dan kita bersiap menyongsong masa depan kita dengan resolusi, untuk itu saya ikut menggagas sebuah resolusi untuk Anda pikirkan.

 Sudahkah Anda membalas budi ibu yang melahirkan Anda? Ibu adalah hadiah terbesar untuk Anda dan kasihnya yang tak terbatas akan terpancar dari matanya yang selalu melihat ke dalam hati Anda. Mungkin dia tidak pernah secara terbuka menyatakannya, tetapi, percayalah bahwa tiada kasih yang lebih besar daripada yang dimiliki ibu Anda. Sudahkah Anda bertindak dengan adil kepadanya? Pernahkah Anda menyatakan terima kasih kepadanya karena telah dilahirkan ke dunia, atau justru Anda mengutukinya karena hidup Anda sengsara?

Jangan salahkan ibu, ingatlah setiap orang sanggup melakukan apa saja yang dipikirkannya terlepas dari fakta yang dihadapi. Sebaiknya Anda mulai mempercayai kalimat pendek ini. Ingat juga segala sesuatu yang ingin Anda capai di dunia fana ini selalu membutuhkan waktu dan ruang. Jadi, apabila sekarang hidup Anda sengsara, itu bukan salah ibu tetapi mungkin Anda butuh waktu untuk memperbaikinya sejauh usaha Anda adalah sesuatu yang benar.

Pertanyaannya adalah bagaimana segala yang kita pikirkan sebelumnya menjadi kenyataan, terutama kalau pikiran tersebut merupakan hasrat dan obsesi kita?

Seperti yang saya katakan sebelumnya, kalau kita memiliki hasrat yang menjadi obsesi kita, maka secara tidak langsung tubuh kita, usaha kita, pikiran kita, dan segala langkah kita dan kegiatan kita akan selalu mengarah kepada apa saja yang sedang kita pikirkan tersebut.

 Di samping itu, dunia memiliki 'hukum' yang mengatur itu, saya sebut saja 'hukum menabur dan menuai'. Kalau ingin menuai kekayaan Anda harus menanam modal. Kita tidak dapat menjadi kaya dengan menangisi kemiskinan kita, bukan? Kalau ingin punya reputasi baik, tentu saja menanam kebaikan di masyarakat. Kalau ingin menuai keahlian tentu saja harus melatih diri (sama seperti menabur) dalam keahlian tersebut. Semua 'penaburan' (usaha) tersebut tidaklah mudah dan akan melewati rintangan yang tidak sedikit, itulah sebabnya kecuali kita benar-benar tahu apa yang kita inginkan dan menjadi terobsesi olehnya, maka kita tidak akan memiliki kemampuan melewati semua rintangan untuk meraih keberhasilan.

Jadi, sebelum ibu Anda meninggalkan Anda untuk selamanya, pastikan Anda sudah membalas budinya. Kalau dia tidak pernah menyatakan kasihnya secara terbuka, hal itu sesungguhnya karena keterbatasannya, bukan karena dia tidak memiliki kasih.

Kalau dia pernah tidak sependapat dengan Anda atau mengernyitkan dahinya karena perilaku Anda, itu karena kekhawatirannya. Ibu selalu khawatir ada sesuatu yang akan mencelakai atau menyakiti anaknya.

Dia berjuang di tepi kematian ketika melahirkan Anda. Ada seorang ginekolog yang pernah berkata, "Setiap ibu yang melahirkan mengalami pendarahan. Setiap pembuluh darah dalam tubuhnya secara otomatis tertutup. Bila pendarahan tersebut tidak berhenti, maka untuk menolong nyawanya dengan transfusi darah adalah tidak mungkin. Dia akan mati kehabisan darah untuk anak Anda." Jadi, sudahkah Anda bertindak adil kepadanya? Kalau belum, lakukan mulai sekarang hingga dia meninggalkan Anda kelak, karena dia pantas memperoleh perlakuan seperti itu. Waktu muda, dia memelihara Anda, sekarang adalah saatnya Anda melakukan yang sama untuknya.

Dia tidak minta agar Anda memberinya kekayaan, namun dia ingin menyaksikan Anda bahagia dan tabah dalam menghadapi setiap tantangan hidup. Dia akan bangga memiliki anak seperti itu, bukan anak yang bergelimang dengan kekayaan dan kekuasaan. Kekayaan dan kekuasaan itu hanya baik baginya kalau Anda menggunakan dengan adil untuk sesama manusia, sehingga tidak ada orang yang mengutuki Anda kelak.

Dia akan bangga memiliki anak yang membina keluarganya dengan bahagia dan yang membesarkan cucu-cucunya dalam kepatutan. Dia tidak meminta banyak. Dia akan ikut merasa sakit bila Anda sakit; dia akan menangis bila Anda sedih; dia akan tertawa melihat Anda berhasil; dia akan ikut prihatin bila Anda memperoleh tantangan. Ibu Anda akan selalu berdoa mungkin secara diam-diam agar anaknya selalu keluar sebagai pemenang tanpa mencelakai orang lain tentunya. Dia akan meninggal dengan tenang menyadari bahwa semua anaknya telah sanggup menghadapi tantangan hidup. Jadi, sudahkah Anda bertindak adil kepada ibu Anda?

Itu akan merupakan resolusi yang paling mulia dan agung bagi Anda dan keluarga Anda di manapun Anda berada untuk tahun 2015. Jagalah ibu Anda di hari tuanya, jangan biarkan dia merasa kesepian dan 'dikubur' sebelum meninggal, karena anak-anak terlalu sibuk mengurusi ambisi besar mereka.


Jadi Sobat faisalamrialauddin.blogspot.com itulah Resolusi

Sekian Ulasan Saya Mengenai  Resolusi

Sampai Jumpa Dalam Ulasan Saya Selanjutnya :D